Pertama Kali

Sabtu minggu lalu adalah sabtu berharga. Kenapa? Karena selama lebih dari seperempat abad hidup, sabtu itu pertama kali ikut kajian keagaaman. Pengalaman pertama dalam hidup yang sudah dibilang dewasa. Pasti banyak yang kaget dan melempar canda,
" lah tumben amat! "
"kesambet apaan lu?! "

Itulah ucapan yang sering kali terdengar bila seseorang yang tak pernah lekat dengan kegiatan keagaaman tiba-tiba datang ke pengajian. Mendengar kegiatan ceramah adalah hal sungguh membosankan, tapi sekarang ini banyak sebab datang ke kajian dan mendengar tausiyah menjadi diperlukan. Bukan cuma jasmani yang butuh piknik, tapi rohani dan hati juga.

Seiring bertambah usia,  menyadari bahwa hidup tak melulu foya-foya, hedonis. Tapi akan ada satu masa, hati tak lagi tenang ketika dengar lagu penyanyi kesayangan, pikiran tak lagi tentram walau piknik sudah dilakukan, lantas kemana diri harus mengadu?
Sang pemilik semesta lah diri mengadu. Sudah berapa lama hati tak tenang dan jantung berdetak tak karuan. Shalat sudah, mengaji sudah, shalat sunnah pun juga. Mungkin ini yang dinamakan hidayah.

Ah memang pendosa macam apa sampai dapat hidayah, hanya seorang manusia yang kadang terlena akan dunia. Mungkin ini cara Tuhan merindukan hambaNya, membuat gelisah dan pada akhirnya kembali memadu rasa padaNya. Kajian hari itu mengusung tema menarik, rezeki ajal dan jodoh. Setelah sekian iklan kajian bersemilir dalam status teman maupun linimasa sosial media, akhirnya berhasil berangkat pergi sabtu itu. Tema tersebut sungguh menarik, karena memang tiga hal tersebut, hal utama dalam hidup, terlebih bila membahas jodoh, aih para lajang mana yang tak tertarik.

Dalam kajian ada rasa tenang merayapi hati. Penyampaian yang ringan dan mudah dipahami. Hati mulai merasa menemukan obatnya. Kadang ada beberapa pernyataan yang tiba-tiba membuat mata berkaca. Sudahlah semua kan ada porsinya.
Waktu ashar tiba, kajian pun turut selesai. Mungkin inilah cara yang ditunjukan untuk memperbaiki diri selain menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim, menambah ilmu agama agar diri semakin beriman.
Minggu pagi menemukan notifikasi dalam gawai. Grup baru ditambahkan. Entah perasaan apa yang merayapi diri, senang pastinya, grup pertama yang dimiliki yang berisi tentang ajakan memperbaiki diri melalui mengaji. Setelah gawai banyak berisi grup pertemanan, kerjaan, dan akhirnya memiliki grup ini. Satu grup saja cukup, yang penting konsistensi dan pengimplementasikan dalam hidup sehari-hari.

Selamat mencari dan menemukan diri yang baru.

Komentar

Postingan Populer